Perjalann hidup membawaku menemui begitu banyak cerita, salah satunya
cerita tentang perempuan kecil yang saat ini mewarnai sebagian besar
hidupku.
11 Juni 2012 Pukul 22.00 (kurang lebih)
Sesekali
rasa mules hinggap di perut ku yang sudah mancung dan sangat buncit
saat itu, dari hasil cek terakhir makhluk Tuhan yang berada didalam
perutku saat itu sudah mencapai 3,3 kilo gram, Ibu dan suami tercinta
sudah terlelap dalam tidur dan dengkuran malam itu, melirik jam dinding
yang detaknya terdengar lebih nyaring di banding siang hari membuat hati
bergidik, “saatnya telah datang…” antara dagdigdug jedug-jedug woouww…
otak ku langsung memutar memori beberapa hari yang lalu saat mengikuti
training pra persalinan, apa saja yang harus di siapkan dan apa yang
harus dilakukan.
Beranjak kedalam kamar rasa mules itu semakin
sering terasa, intervalnya semakin dekat dan kali ini sedikit membuat
sakit di bagian bawah perut, semakin exited sambil cek-cek tas bawaan
yang sudah di persiapkan sejak cuti melahirkan di jalani.
Makan….
Setelah semua persiapan selesai di cek, terfikir untuk mengisi lambung
yang saat itu tidak terasa lapar, menurut ilmu yang di dapat saat traing
makan di perlukan saat kontraksi dan pembukaan awal, gunanya untuk
mengumpulkan tenaga untuk proses persalinan tiba, aktivitas malamku saat
itu akhirnya membangunkan suami tercinta, dia berdiri di pintu kamar
melihat sambil tersenyum kearah tempat duduk ku di depan tv, sedikit
mengejek dan menggoda dia menghampiri
“lapar bun?”
“ngga yah, persiapan?”
“persiapan?” sedikit terheran dan penuh Tanya dia mendekat duduk di hadapanku
“iya, perut nya mulai mules, tapi baru setengah jam sekali”
Seketika dia beranjak berdri dan masuk kamar, tak lama keluar membawa stopwatch salah satu perlengkapan kerjanya dikantor.
AYAH
SIAGA… Begitu lah judulnya malam itu, setelah beberapa jam interval nya
semakin dekat, dan mulesnya takbisa diajak diam lagi, sesekali meringis
dan tak betah duduk atau tiduran, berjalan-jalan dalam ruang sempit
rumah kami hingga akhirnya sang ayah dari calon bayi yang sebentar lagi
keluar dari perutku mengambil keputusan untuk ke rumah sakit.
Ya…
malam itu awal perjuanganku akan kehidupannya di bumi Tuhan ini. Setelah
perjuangan berat selama empat hari dan atas indikasi medis setelah
selang oksigen permanen membantu pernafasanku malam itu… dia hadir
melalui operasi saecar
14 Juni 2012 pukul 09.05
Tangis
kecilnya membangunkanku yang setengah sadar saat itu, senyuman beberapa
dokter dan perawat sambil memberitahukan bayiku telah lahir, terasa
menghangatkan ruangan dingin dengan banyak lampu menghadap persis diatas
wajahku.
“perempuan ya bu.. cantik dan sempurna”
Beberapa
menit kemudian dia menjalani proses inisiasi dini, dan seketika itu bola
cair hangat itu bergulir di pipi dan betapa terasa diri ini sangatlah
kecil, betapa baiknya Allah SWT memberikan makhluk kecil itu sebagai
anugerah dari bagian perjalanan hidupku…
Sejak awal kehamilan
komitmen kami sebagai orang tua adalah memberikan segala yang terbaik
untuk anak-anak kami kelak, dimulai dari saat apa yang dibutuhkannya
begitu suaranya memecah kesunyian dunia.
ASI ekslusif... yah..
walau banyak yang bilang ga mungkin ibu bekerja mampu menjalani nya,
tapi aku percaya Allah lah yang mencukupkan segalanya, Aku berungtung
berada didalam lingkungan keluarga yang high tech meski ibuku sudah 60
tahun tapi dia selalu membuka mata lebar2 untuk perkembangan jaman, ga
satupun mitos tentang menyusui yang dicekokin olehnya padaku. Begitu
juga keluarga dari suamiku, mertua, dan keluarga besar mendukung
pemberian ASI ekslusif untuk Permaisuriku, Apalagi support dari
teman-teman, ada yang nyumbang botol, ada yang ngasi pinjem pompa, ada
yang ngejagain ruangan saat mompa dan banyak lagi bantuan dari pihak
lainnya..
Alhamdulillah hari ini lengkap sudah perjuangan ku anak
S3 Asi resmi disandang Prameswariku, 2 tahun tanpa susu formula, MPASI
rumahan tanpa makanan instan dan imunisasi lengkap sudah terpenuhi,
Allah begitu baik memudahkan segalanya, tak dapat berkata-kata
lagi untuk mengucap syukur atas semua ya yg telah kujalani 2th bersama
Permaisuri Cantikku....
Sejak saat kehadiranya mewarnai hampir
seluruh bagian hidupku, dimulai dengan tangisannya yang membuat rumah
sepi kami lebih bersuara hingga kini celotehan setiap detik yang kami
jalani. Sekarang dia sudah bisa bercerita tentang hari yang baru saja di
laluinya. Sudah bisa berpendapat, mengutarakan apa yang diinginkan,
what a wonderful thing have you dear…
Allah begitu baik memberikan dia dalam hidupku
Allah begitu baik member anugrah seindah dia…
Allah begitu baik memberikan aku kesempatan memilikinya
Allah sangat baik, menjadikan hidup kami sangat berwarna dengan kehadirannya
Perempuan kecilku…
Tangis pertamamu memecah sunyi hidup bunda, tak ada daya tuk berucap syukur pada yang Maha Kuasa...
Bagaimana bunda bisa mengingkari kebesaran Allah kalau setiap detik yang kita jalani adalah istimewa?
Teruslah jadi matahari hidup bunda, sinari dunia dengan kehadiranmu
Warnai hari dunia dengan keceriaanmu…
Bunda akan selalu ada untukmu
Dalam setiap langkah yang kau jalani
Dalam setiap desah nafas yang kita hirup bersama
Selamat ulang tahun bidadari kecilku,
Semoga
hari-hari kedepan selalu penuh keindahan, Jadilah wanita tangguh yang
bertanggung jawab atas hidupmu, jadlah perempuan lembut untuk masa
depanmu, jadilah penerang bagi setiap kegelapan…
Selamat atas
title S3 ASI ekslusif … semoga apa yang kita perjuangkan bersama selama 2
tahun ini memberikan banyak manfaat untuk masa depanmu…
June 14, 2014
-Bunda-
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment